Menurut sumber cerita dari para sesepuh Desa Kebon masa kini, bahwa terjadinya Desa Kebon dimulai sejak Jaman Belanda. Kebon adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi. Di Desa Kebon mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah petani. Desa Kebon dibagi menjadi 4 dusun, yakni Dusun Kedung Pawon, Dusun Podang, Dusun Kebon, dan Dusun Bate Dari ke 4 pembagian tersebut, masing-masing dusun memiliki sejarah dan asal muasal yang berbeda. Dusun Kebon memiliki asal muasal paling tua dibandingkan dengan dusun-dusun yang lain. Dengan kearifan lokal para sesepuh pada saat itu ke 4 dusun tersebut dijadikan menjadi satu yaitu Desa Kebon, berikut ini asal muasal Desa Kebon
Menurut para tetua desa, dahulu kala desa Kebon merupakan daerah belum berpenghuni yang lingkungannya banyak ditumbuhi pepohonan yang lebat dan besar serta memiliki suhu yang dingin. Dari sinilah para pengungsi peperangan Kerajaan Mataram yang saat itu melawan Pemerintah Kolonial Belanda membuka lahan untuk dijadikan tempat persembunyian yang akhirnya berkembang menjadi tempat pemukiman dan lahan pertanian, seiring dengan berjalannya waktu menjadi suatu kumpulan masyarakat.
Daerah pemukiman ini banyak ditumbuhi pohon Polowijo (Perkebunan) Tanaman Polowijo (Perkebunan) inilah yang dijadikan sumber mata pencaharian kumpulan masyarakat tersebut, yang kemudian dikembangkan menjadi tanaman produktif. Oleh karena tanaman Polowijo ( Perkebunan ) merupakan sumber kehidupan masyarakat, maka sejak saat itu untuk menandai hal tersebut diabadikan menjadi tetenger (penanda) untuk menjadi nama desa yaitu Desa Kebon.
Dalam masa perkembangannya Desa Kebon terpecah menjadi empat dusun yaitu :
Para pejabat Kepala Desa Kebon semenjak berdirinya Desa Kebon adalah sebagai berikut :
NO |
NAMA |
MASA JABATAN |
KETERANGAN |
1 |
MANGUN |
Seumur Hidup |
Lurah Pertama |
2 |
TOWONGSO |
Seumur Hidup |
Lurah Kedua |
3 |
PROYO TUNO |
Seumur Hidup |
Lurah Ketiga |
4 |
SONGGOLO |
Seumur Hidup |
Lurah Keempat |
5 |
WOSO KIYO |
Seumur Hidup |
Lurah Kelima |
6 |
IMAN REDJO |
1936 - 1946 |
Lurah Keenam |
7 |
TO PRAWIRO |
1946 - 1956 |
Lurah Ketuju |
8 |
SANTOSO |
1956 - 1966 |
Lurah Kedelapan |
9 |
HARDJO SUWITO |
1966 - 1976 |
Lurah Kesembilan |
10 |
HARDJO SENTONO |
1976 - 1986 |
Lurah Kesepuluh |
11 |
SUWARGIANTO |
1986 - 1994 |
Lurah Kesebelas |
12 |
MUHYIDIN, S.H |
1994 - 2002 |
Lurah Kedua Belas |
13 |
SLAMET |
2004 - 2016 |
Lurah Ketiga Belas |
14 |
PAN GUNADI |
2018 - 2023 |
Lurah Keempat Belas |